Jumat, 31 Oktober 2008

DDisket rumit yang ga mungkin di buat manusia purba

Disket rumit yang ga mungkin di buat manusia purba



Cerita mengenai Batu Dropa dimulai tahun 1938. Batu dropa ditemukan di Gunung Baian-Kara-Ula, Perbatasan China dan TIbet. Sebuah ekspedisi arkeolog, yang dipimpin Chi Pu tei, menemukan sebuah gua yang tampaknya dihuni oleh makhluk primitif jaman dulu. Di dinding gua, terukir pictogram tentang surga, yang berisi: Matahari, Bulan, Bintang, dan bumi dengan titik-titik menghubungkan semuanya. Kemudia mereka menemukan sebuah batu berbentuk disk yg terkubur setengah di tanah, yang jelasnya sangat bagus bentuk nya untuk makhluk seprimitif mereka. Ukuran batu tersebut kira2 berdiameter 9 inchi. Dan setelah di teliti, umur dari batu tersebut kira2 antara 10.000-12.000 tahun yang lalu. Dan kemudian ditemukan 716 plate lain nya, dan setial plate/lempengan berisi rahasia yang sangat besar. Isi lempengan tersebut berisi tulisan hieroglip(hieroglyphic).

Dr. Tsum Um Nui, pada tahun 1962, dengan susah payah berusaha menerjemahkan setiap karakter dari batu tersebut ke tulisan tangan. Tulisan di batu tersebut sangat lah kecil, sehingga dia memerlukan magnifying glass(kaca pembesar) untuk membacanya dengan jelas. Seiring dgn berjalan waktu, timbul banyak pertanyaan. Karena usia batu tersebut diperkirakan berusia 10.000 tahun, bagaimana makhlu primitif bisa membuat batu sedemikian sempurna bulat seperti disk? Bagaimana mereka menulis tulisan yg mikroskopik (kecil)? Siapa kah mereka dan apa tujuannya dibuat batu2 tersebut? Satu per satu karakter telah diterjemahkan, dan mulai membentuk arti. Setiap kalimat mulai bisa dimengerti. Dia menemukan tulisan di batu bahwa tulisan tersebut ditulis oleh seseorang (atau bisa kita bilang "sesuatu") yg menyebut diri mereka The Dropa.

Setelah dia menyelesaikan semua terjemahan, dia membuat paper dan mempresentasikan penemuan dia di depan petinggi uneversitas untuk di publikasi ke umum. Reaksi mereka begitu empatic, keputusan mereka : paper tersebut tidak akan dipublikasi. Bahkan, pihak universitas melarang dia untuk mempublikasikan, atau pun membicarakan penemuan dia sedikit pun. Universitas memutuskan bahwa dunia tidak boleh tahu mengetahui The Dropa dan nasib mereka berkunjung ke bumi. Batu Dropa bercerita tentang pesawat luar angkasa dari planet lain yang mengalami kecelakaan dan mendarat di gunung Baian-Kara-Ula, Himalaya. Awak pesawat luar angkasa, the dropa, kemudian menemukan makhluk primitf di dalam gua di gunung tersebut. Cerita selanjutnya, The dropa tidak berhasil memperbaiki pesawatnya dan tidak bisa kembali ke planet mereka, dan mereka terdampar di Bumi.



Penemuan Sirius sebagai bintang terbesar dan di puja2 padahal teknologi yang bisa menentukan besar kecilnya bintang belum ditemukan

Quote

Bangsa Dogon sudah banyak dikenal oleh banyak orang karena mitos2 dan legenda nya. Bangsa tersebut mempunyai populasi sebanyak 300.000 yang tinggal di barat daya Nigeria dekat dengan Mali, dekat Douentza dan sebelah utara dari Burkina. Tempat tinggal bangsa Dogon telah dimasukkan sebagai harta dunia karena kebudayaan dan kealamian nya. Mereka terkenal akan kemampuan artistik and pengetahuan tentang Astrologi, terutama bintang Sirius, dimana bintang tersebut menjadi pusat ajaran agama mereka.

Catatan: Sirius (α CMa / α Canis Majoris / Alpha Canis Majoris) adalah bintang paling terang di langit malam, dengan magnitudo tampak −1.47. Bintang ini terletak di rasi Canis Major dan merupakan sistem bintang ganda dengan komponen primer bintang deret utama kelas A dan komponen sekunder sebuah katai putih.
SUmber: http://id.wikipedia.org

Bangsa Dogon sejak dahulu sudah mengetahui bahwa Sirius-A, salah satu bintang paling terang, berada di sebelah sebuah planet kerdil putih bernama Sirius-B, yang tentu saja hal tersebut baru saja diidentifikasi oleh ilmuwan barat pada tahun 1978. Bangsa Dogon telah mengetahui hal tersebut kira2 sedikitnya 1000 tahun yang lalu.

Selain pengetahuan tentang Sirius star, mitologi mereka juga mencakup Cincin Saturnus dan 4 bulan utama Planet Jupiter. Mereka juga punya 4 calendar, untuk matahari, venus, sirius, dan bulan, serta telah mengetahui sejak lama bahwa planet berotasi mengelilingi matahari. Darimana semua pengetahuan bangsa Dogon Berasal?

Berdasarkan cerita dan tradisi mereka, ada sebua ras dari sistem Sirius Star, yang dipanggil Nommos, mengunjungi Bumi ribuan tahun lalu. Bentuk Nommos sangat jelek, mirip amphibi, seperti ikan duyung. Aneh nya, mitos tersebut juga muncul di peradaban Babylonia, Accadian, dan SUmeria. Dewa Isis dari mesir, yg kadang2 digambarkan sebagai duyung, juga dihubungkan dengan planet Sirius. Ras Nommos, menurut legenda DOgon, hidup di sebuah planet yg mempunyai orbit di bintang lain di Sirius system. Mereka mendarat ke bumi dengan angin kencang dan ribut yang bising. Dan ras Nommos tersebut yg memberikan pengetahuan tentang Sirius kepada mereka!!

Tidak ada komentar: